16 Agustus 2009

Gerakan Rakyat Dunia Ketiga

Membaca buku mengenai Gerakan Rakyat Dunia Ketiga terbitan INSIST diantara sekian banyak gerakan massa saya tertarik dengan gerakan Narmada Bachao Andolan yang menentang pembangunan waduk Sardar Sarovar di India. Waduk yang dibangun dari dana pinjaman Bank Dunia ini direncanakan akan mengairi 1,8 juta ha tanah tapi di sisi lain akan menenggelamkan 37 ribu ha tanah termasuk di dalamnya 13 ribu ha hutan primer.

Proyek ini akan mengenyahkan secara paksa ribuan keluarga yang tinggal di lembah Narmada. Mereka dicabut secara paksa dari lingkungan mereka tanpa mendapatkan kompensasi yang memadai.

Pengenyahan secara paksa ini mengingatkan pada peristiwa pembangunan waduk Kedung Ombo sekitar tahun 1989 yang entah kenapa sama persis keadaannya. Proyek ini juga dibangun dengan pinjaman Bank Dunia. Penghuni Kedung Ombo juga dienyahkan secara paksa, keluarga keluarga yang bertekad mempertahankan haknya diintimidasi oleh aparat.

Rakyat dari 2 negara yang sama sama merupakan negara dunia ketiga mengalami nasib serupa; kehilangan hak mereka atas penghidupan dan tempat tinggal.

Hanya jika Kedung Ombo minim sekali dukungannya akibat pemerintahan represif orde baru sedangkan gerakan Narmada didukung luas oleh para Intelektual, profesional, pemimpin masyarakat. Gerakan ini juga menyajikan analisis dampak lingkungan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Gerakan gerakan rakyat diberbagai negara tersebut menunjukkan penentangan atas ekonomi Kapitalis yang menghancurkan ekonomi dan budaya kaum pedesaan.

Tidak ada komentar: